Selasa, 14 Oktober 2014

Keamanan dan pertahanan negara Mesir

 




  TUGAS PKMJ INDIVIDU:
  Keamanan dan Pertahanan negara Mesir








                                     Disusun oleh :
1.    Andhika Suryananggala                   2715143513





Bahasa Dan Sastra Arab 2014
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


 KEAMANAN DAN PERTAHANAN NEGARA MESIR


Infanteri Mesir ketika
Operasi Bright Star
Angkatan
Kepemimpinan
Komandan Tertinggi
Kepala Staf
Menteri Pertahanan & C-in-C
Kekuatan personel
Usia penerimaan
18-49 tahun
Wajib militer
1-3 tahun tergantung keadaan
Ketersediaan menurut usia
18.347.560, umur 18–49 (2005)
Ketersedian untuk tugas militer
15.540.234, umur 18–49  (2005)
Penambahan usia penerimaan per tahun
802.920 (2005) (2005)
Jumlah personel aktif
468.500 (urutan ke-10)
Jumlah personel cadangan
479.000
Anggaran militer
Anggaran tahunan
USD5,85 miliar (2009) termasuk bantuan militer AS USD1,3 miliar tiap tahun [1]
Persentase terhadap PDB
~3,12% (2009)
Pemasok perlengkapan militer
Pemasok internasional
Artikel terkait
Operasi militer
              KEAMANAN DAN PERTAHANAN NEGARA
ANGKATAN BERSENJATA MESIR
     Saat ini,angkatan bersenjata negara Mesir menduduki peringkat 10 besar dunia.Terdiri dari Angkatan Udara,Angkatan Laut,dan Angkatan Darat serta Komando Pertahanan Udara Mesir. Selain itu, Mesir memiliki pasukan paramiliter besar. Jumlahnya 397.000 personel pada 2007.[2] Pasukan Keamanan Pusat dan Pasukan Penjaga Perbatasan berada di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri. Garda Nasional yang terdiri dari sekitar 60.000 personel berada di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan Mesir.
     Secara keseluruhan jumlah tentara Mesir sekitar 1 juta 109 ribu. Pasukan Angkatan Darat Mesir memiliki 3723 tank. Hampir setengah dari jumlah tersebut adalah tank-tank Т-54, Т-55, dan Т-62 dari Uni Soviet. Dan yang setengahnya lagi merupakan tank-tank termasuk tank sangat modern “Abrams" buatan Amerika Serikat.

     Pasukan Mesir memiliki sekitar lima ribu wagon panser berlapis baja. Angkatan Udara Mesir mempunyai 405 pesawat tempur-pesawat pemburu Dassault Mirage 2000 buatan Perancis dan Mesir, pesawat pemburu F-16 baik yang dibuat di AS, maupun di Turki, peswat pemburu F4 buatan AS, dan juga pesawat tempur MIG-21 (hasil modifikasi Soviet Uni dan China).

     Dua pertiga dari alat-alat persenjataan penangkis serangan udara, yang digunakan oleh Angkatan Udara Mesir adalah masih buatan Uni Soviet dulu. Misalnya, kompleks raket Zenit Strela-1 dan ZSU-23, ZSU-57. Persenjataan kompleks raket zenit buatan AS seperti ”Stinger” dan “Grad” menambah besar kekuatan Angkatan Udara Mesir.
     Militer terlibat dalam sektor industri dan jasa, termasuk senjata, elektronik, produk konsumen, pembangunan infrastruktur, agribisnis, penerbangan, pariwisata dan keamanan. Sebagian besar gubernur daerah di Mesir adalah para pensiunan perwira tentara. Banyak institusi sipil yang besar dan perusahaan-perusahaan di sektor publik yang dijalankan oleh para mantan jenderal. Tiga otoritas pengembangan lahan negara (pertanian, perkotaan dan pariwisata) dipimpin oleh para mantan perwira militer. Tentara sangat terlibat dalam perekonomian nasional. Diperkirakan sebanyak 40% perekonomian Mesir dikendalikan oleh militer.
     Militer Mesir telah memainkan peran sentral dalam melindungi kepentingan AS di wilayah tersebut. Sejak kudeta militer pada tahun 1952, AS telah memanjakan militer Mesir dengan bantuan lebih dari $ 30 miliar. Bantuan AS ini sesungguhnya merupakan uang suap untuk menjaga keseimbangan regional. Mesir merupakan Negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel, sekutu abadi AS.
     Abdel Fattah al-Sisi adalah alumnus US Army War College di Pennsylvania, sedangkan Kepala Angkatan Udara Mesir, Reda Mahmoud Hafez Mohamed, melakukan tur di AS sebagai pejabat penghubung. Lebih dari 500 perwira militer Mesir mendapat pelatihan dan lulusan di sekolah militer AS setiap tahun. Bahkan ada rumah khusus di barat laut Washington, DC, di mana para pejabat militer Mesir yang berkunjung di sana dapat tinggal ketika berada di ibukota AS.
     Pemecatan yang pernah dilakukan Morsi terhadap dua jenderal militer di awal masa kepresidenannya, dipandang sebagai langkah berani yang menegaskan posisinya sebagai pemimpin tertinggi angkatan bersenjata. Namun kenyataannya Morsi tidak mampu mengambil kendali militer. Jenderal yang ditunjuk Morsi,  Abdul Fattah al-Sisi, adalah pemimpin militer berikutnya yang akhirnya adalah orang yang menggulingkan Morsi pada 3 Juli 2013 lalu.
     Militer sekali lagi membuktikan mereka adalah kekuatan nyata di negeri itu sedangkan Ikhwanul Muslimin tidak pernah memiliki kekuatan nyata, karena mereka tidak pernah mengubah realitas politik di Mesir. Sementara kekuatan Militer dianggap memegang kunci perubahan politik Mesir saat ini.

    
RUSIA AKAN JUAL JET TEMPUR CANGGIH KE MESIR
     Saat ini, Moskow dan Kairo sedang merundingkan kerja sama senilai tiga miliar dolar AS untuk pasokan 24 jet tempur MiG-35 ke Mesir. Mikhail Riyabov, anggota tim penasihat militer Rusia selama Perang Arab-Israel 1973 mengatakan pada Al Ahram Weekly Kairo bahwa Moskow dan Kairo telah mencapai kesepakatan dan kerja sama tersebut akan terealisasi dalam waktu dekat. Penjualan MiG-35 yang dibahas saat kunjungan delegasi militer Rusia ke Mesir pada April lalu tersebut merupakan kemajuan pesat bagi hubungan bilateral Kairo dan Moskow.
     Perjanjian tersebut dibuat dalam bentuk lisan, tidak tertulis di atas kertas, karena Mesir dipimpin oleh pemerintah interim. Rusia bertaruh jika Marsekal Abdel-Fattah Al-Sisi memenangkan pemilu, ia harus melaksanakan perjanjian tersebut di awal masa jabatannya. Ternyata, Al-Sisi dengan mudah memenangkan pemilu tersebut.
Selain pasokan jet tempur, ruang lingkup kesepakatan Rusia dan Mesir bisa melebar untuk pasokan alutsista lain seperti rudal anti-tank dan sistem pertahanan pesisir.

TENTANG MiG-35

     Angkatan Udara Mesir selama ini bergantung pada jet F-16 usang buatan AS. Tentu mereka akan senang menerima pesawat tempur canggih baru buatan Rusia.
     MiG-35 pertama kali dipamerkan dalam sebuah pertunjukan udara di Bangalore pada 2007. Pesawat multiperan tersebut mampu melakukan misi udara dengan baik serta menyerang target darat dalam semua kondisi cuaca. MiG-35 versi ekspor akan dilengkapi dengan radar Zhuk-AE jenis active electronically scanned array (AESA) dan kompatibel dengan sistem senjata Rusia dan Barat.
     Para pengkritik mengatakan MiG-35 hanyalah MiG-29 dalam kemasan baru. Tapi kenyataannya, MiG-35 adalah pesawat yang jauh lebih canggih, yang diklasifikasikan sebagai jet tempur generasi 4++. MiG juga berukuran 30 persen lebih besar dibanding pendahulunya.
     Pesawat ini tidak hanya piawai dalam pertempuran udara jarak pendek serta mampu menetralisir pesawat tempur serangan dan rudal jelajah, tapi juga dapat menghancurkan target di permukaan tanah dan laut dari jarak jauh, serta melakukan misi pengintaian udara. Pesawat ini juga memiliki beberapa karakteristik siluman karena penggunaan kompositnya.
     Pesawat ini tidak lagi dianaktirikan dalam militer Rusia. Menurut Komandan Jenderal Angkatan Udara Rusia Alexander Zelin, militer Rusia akan menggunakan pesawat tempur multi-peran MiG-35D baru untuk menghadapi pesawat siluman terbaru Amerika F-35, sampai pesawat tempur siluman PAK-FA diperkenalkan. “Kelak kami akan beralih ke PAK-FA, tapi saat ini kami terus mengembangkan proyek pesawat ringan MiG-35D,” ungkap Zelin.
PEREBUTAN POSISI DI TIMUR TENGAH
     Jika transaksi pesawat tersebut berjalan lancar, maka dapat disimpulkan Rusia berhasil ke jantung Timur Tengah setelah 40 tahun bergelut di rimba diplomatik. Pada 1972, Presiden Mesir Anwar Sadat mengusir lebih dari 17.000 penasihat militer Soviet dari Mesir dan berafiliasi dengan Amerika Serikat dan Israel.
     Kesepakatan ini bukan hanya menandai melemahnya pengaruh AS di kawasan Mesir, tapi juga mengukuhkan prestasi Rusia dalam  pergumulan strategis dengan Barat, setelah kasus Suriah dan Krimea.
     Menurut analis strategis Yiftah Shapir, Zvi Magen, dan Gal Perel dari Institut Studi Keamanan Nasional Israel, Rusia telah menjadikan Timur Tengah sebagai medan lain dalam perjuangan global melawan Barat, untuk menyeimbangkan tekanan terhadapnya di Eropa Timur. “Jadi, Rusia memiliki kepentingan konkret dalam kerja sama bidang militer dengan Mesir, karena hal itu dapat meningkatkan posisi internasional Rusia secara signifikan dan menjadi contoh bagi negara lain di kawasan tersebut untuk memperluas kerja sama,” tutur para analis.
 SIAPA YANG MEMBAYAR?
     Kondisi Mesir saat ini nyaris pailit. Sejak kepergian Rusia pada 1970-an, kebutuhan pertahanan negara tersebut dipenuhi oleh Amerika Serikat. Namun pada Oktober 2013, AS mengatakan akan “mengkaji ulang” bantuan pertahanan ke Mesir dan menangguhkan sebagian bantuan karena ketentuan hukum AS yang melarang pengadaan senjata bagi rezim yang berkuasa melalui kudeta militer.
     Mesir tentu kesulitan membiayai sendiri pembelian senjata skala besar tersebut. Tersiar kabar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bersedia membayari pesawat MiG tersebut. Kedua kediktatoran teluk itu jelas ada di kubu AS, tetapi akhir-akhir ini mereka berusaha memperbaiki hubungan dengan Moskow. Pihak Saudi, yang secara terbuka mendukung fundamentalis Islam di Suriah dalam upaya untuk menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad, frustrasi ketika Amerika Serikat berbalik arah dan memutuskan untuk tidak menyerang Suriah.
     Arab Saudi juga mengkhawatirkan tawaran diplomatik AS kepada musuh bebuyutannya, Iran. Karena itu, penguatan Mesir, satu-satunya negara Arab—setelah remuknya kekuatan Irak—yang dapat berdiri sebagai benteng melawan pihak Persia yang ditakuti, merupakan salah satu kepentingan Riyadh.

MiG, Terminator Udara Karya Mikoyan
     Namun, jika pembiayaan ‘petrodollar’ tersebut tidak terwujud pun bukan berarti Moskow akan mundur dari kesempatan strategis untuk bekerja sama dengan Mesir. Kartel ekspor senjata Rusia Rosoboronexport telah membukukan penjualan tinggi di seluruh dunia dan mereka dapat memanfaatkan pinjaman yang diberikan oleh pemerintah Rusia.

------------------------------------------------------------------------------------1.          https://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_Bersenjata_Mesir